23 June 2007

Cerita Buset (Budi Satria) dari Angkatan Tara Lokapala yang sangat menegangkan. Di mana perjalanan sepedahan berakhir dengan sebuah misi SAR dalam skala kecil yang sangat menegangkan. Salut untuk Buset dan rekan-rekan yang sangat cekatan dalam rescue party ini.

BSTRGDS,

Audy Tanhati
M 2000511 ATSA

RESCUE PARTY

Tanggal 17-18 Maret 2007 gw dan teman2 camping dan MTB di Gunung Mahawu Tomohon Sulut. Peserta ada 9 orang termasuk 4 orang yang bersepeda gunung. Menuju puncak tidak ada kendala yang berarti kecuali makan malam yang terlambat.

foto CAMPING

Bangun pagi gw bertiga (gw, Andi & Rully) minus titus yang malas bangun, genjot keliling kawah gunung yang sangat indah.

foto MTB MAHAWU 1

foto MTB MAHAWU 2

foto MTB MAHAWU 3

Ini jadi pemanasan karena kami berencana untuk turun menuju Manado melalui rute yang berbeda dibandingkan saat naik.

Memasak & makan pagi merupakan keasyikan tersendiri jika berkemah.

foto BREAKFAST

Di saat menikmati makan pagi yg akan menjadi energi kami untuk bersepeda, Sugi datang dengan nafas terangah engah. Dia bilang Ari (rombongan kami) terjebak di dinding kawah, tidak bisa naik dan tidak bisa turun.

Rupanya Ari tanpa sepengetahuan kami turun ke kawah seorang diri. Langsung saja kami melihat status Ari. Posisi Ari sangat mengkawatirkan karena berada cukup tinggi dengan batuan yang mudah lepas. Lengah sedikit maut akan menjemputnya.

foto Lokasi Korban yg dilingkari merah

Untuk naik tidak mungkin karena tebingnya tegak lurus. Sedangkan untuk turun sangat sulit karena medan yang terjal dan climb down lebih sulit dari pada climb up. Yang lebih mengkawatirkan Ari sudah kehabisan tenaga sehingga ia tidak dapat berbuat apa - apa.

Kondisi SAR dalam benak gw.

Kami tidak dapat menolong Ari saat itu karena tidak memiliki peralatan rescue. Untuk menolong Ari membutuhkan bantuan dari pihak luar. Di puncak gunung ada petugas dari Dinas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang sedang merawat peralatan pematauan gunung api. Pak Farid & Pak Suwarno petugas tersebut yang berlogat Sunda (cukup aneh mendengar logat sunda di SULUT) memegang HT untuk berkomunikasi dengan pos pemantauan Gunung Lokon & Mahawu. ternyata di pos tersebut ada peralatan rescue berupa tali dan webbing yg dapat kami pinjam.

Kami langsung berbagi tugas. Droping air minum, biskuit, helm, sepatu (sandal Ari hilang) & sarung tangan dilakukan oleh Sugi dan Tikno.

Titus menghubugi BASARNAS.

Andri mengurus logistik.

Domi & Andi memantau Ari dan merapihkan camp.

Gw dan Rully turun gunung untuk mengambil tali & webbing. Gw turun gunung naik sepeda dan ngebut. Dengan bonus nyungsruk berkali kali. Maklum fisik terkuras habis. Untung saja saat naik kembali ke puncak, Rully yang tenaganya super becak dapat menuntaskan tugas tersebut dengan baik. Gw ditinggal di belakang. Mau pingsan rasanya ketika gw sampai kembali di bibir kawah.

Rescue party segera dimulai. Komando di tangan Pak Farid yang mengenal semua sudut gunung itu dan jam terbang tinggi di gunung berapi. Teknik penyelamatan dengan menarik Ari ke atas namun harus membandul ke arah kanannya sekitar 15 meter. Hal tersebut dilakukan karena cukup sulit mencari anchor (jangkar/tambatan) tali dan di punggung tersebut. Anchor yang ada berupa pohon kecil, namun berakar kuat. Tidak ada pilihan lain, pohon ini juru selamatnya.

Pak Farid tidak mengenal rasa takut, ia berjalan di pucuk tebing yang batunya rapuh. Rekannya Pak Warno berkali kali mengingatkan untuk berhati hati. Di ujung punggungan yg dapat melihat Ari, Pak Farid memandu Ari untuk membuat tali tubuh dan mengikat tali. 12 orang (ada tambahan personil bantuan) menahan tali yg telah terikat ke Ari dan ia mulai membandul. Ngeri melihat ketika Ari membandul karena diikuti batu jatuh akibat gesekan tali. Ketika tinggal menarik ke atas Pak Farid ragu mengambil tindakan karena persis di gesekan tali tersebut terdapat batu besar yang dapat runtuh jika diganggu.

Di saat itu tim SAR kota Tomohon datang tanpa membawa perlengkapan apapun. Kesal juga rasanya, tapi mungkin mereka bisa membantu. Kedatangannya hanya untuk memastikan bahwa ada korban kecelakaan di gunung dan akan dikonfirmasikan dengan SAR Manado.

Melihat tim SAR, Pak Farid menyerahkan komando ke tim SAR, namun gw meragukan kemampuan tim tersebut. Tim SAR memutuskan untuk menunggu bantuan SAR dari Manado yg memiliki peralatan lengkap.

Gw gak sabar dan memaksa untuk segera menarik Ari karena waktu sudah jam 4 sore dan kalau malam datang upaya rescue akan bertambah rumit. Selain itu kabut dan hujan mulai turun yg membuat kami menggigil.

foto RESCUE KORBAN 1

Akhirnya dengan perlahan kami berhasil menarik Ari sampai ke ujung tebing.

foto RESCUE KORBAN2

Ari shock dan kakinya lebam akibat membandul. Rescue selesai dalam waktu 7,5 jam. Kami bersyukur Ari dapat selamat dan segera pulang karena malam telah tiba. Seperti dalam film - film polisi atau penyelamat datang terlambat ketika pesta rescue usai. Karena saat kami turun berpapasan dengan tim SAR dari Manado dengan semua perlengkapannya.

Demikian cerita gw. Semoga masih ada cerita seru lagi untuk dibagi.

thanks

-buset-

NB: Teman2 kalau ada yang ke Manado / Gorontalo kontak gw yah. kita naik gunung di sini walau gak tinggi tapi menyenangkan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home