21 November 2009

Ekspedisi Sudirman di Galamedia

CIUMBULEUIT,(GM)-
Kelompok Mahasiswa Pencita Alam (Mahitala) Universitas Parahyangan (Unpar) berhasil menaklukkan puncak pegunungan Soedirman, Papua, akhir Februari lalu. Selain itu, Mahitala Unpar pun berhasil memberikan nama pada empat puncak yang belum mempunyai nama di puncak pegunungan Soedirman.

Atas keberhasilannya ini, Mahitala mendapat penghargaan dari Rektor Unpar Bandung, Prof. Cecilia Lauw disaksikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Dada Rosada di Aula Serbaguna Unpar, Jln. Ciumbuleuit Bandung, Senin (16/3).

Menurut Rektor, keberhasilan Mahitala ini merupakan keberhasilan Unpar untuk nama Kota Bandung, Jabar, dan Indonesia secara keseluruhan. Terlebih dalam waktu bersamaan kelompok mahasiswa Unpar lainnya, berhasil menunjukkan prestasi di bidang lain, yakni Griselda Raisa yang berprestasi sebagai outstanding delegation dalam Harvard National Model United Nation (HNMUN) dan runner-up dalam Best Business English Speaker in Asia di Universitas Cambridge Singapura.

"Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi keberhasilan Mahitala dalam ekspedisi di Papua dan memberikan nama untuk 4 puncak gunung di Papua, juga Griselda Raisa dalam bidang lainnya," ungkapnya.

Sedangkan Ketua Ekspedisi Pegunungan Soedirman, Julius Mario kepada wartawan mengatakan, keberhasilan Mahitala tersebut bukan suatu kebetulan. Seluruh tim telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk dalam penghitungan penurunan suhu dan ketinggian.

"Kita merencanakan pendakian ini sudah lama dan baru sekarang ini tercapai. Papua juga akan tetap menjadi tujuan utama kita untuk pendakian-pendakian selanjutnya," jelas Julius saat ditanya mengenai rencana selanjutnya.

Julius mengungkapkan, ekspedisi pegunungan Sudirman di Papua menjadi pengalaman paling berharga bagi 11 mahasiswa yang tergabung dalam Mahitala. Apalagi Mahitala berhasil memberi tanda (nama) untuk empat puncak gunung yang belum diberi nama, yakni puncak Garuda (4.604 mdpl), puncak Merah Putih (4.626 mpdl), puncak Mahitala (4.610 mdpl), dan puncak Unpar (4.526 mdpl).

"Kami sebelummnya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa memberikan nama terhadap empat puncak tersebut," jelasnya.

Sedangkan mengenai bantuan Gubernur Jabar sebesar Rp 30 juta, Julius mengungkapkan akan membuat buku tentang perjalanan dan pendakian ke puncak pegunungan Soedirman, termasuk dokumen foto. Tujuannya untuk lebih mengeksplorasi wilayah Indonesia, khususnya tempat wisata yang belum banyak diketahui banyak orang dan tentunya juga pengalaman Mahitala selama ekspedisi pegunungan Soedirman di Papua. (deby.job/B.81)**

link : http://klik-galamedia.com/indexedisi.php?id=20090317&wartakode=20090317111004

Ekspedisi Sudirman di Detik.com

Bandung - Setelah berhasil mencapai puncak Idenberg pada 29 Januari lalu, tim ekspedisi pegunungan Sudirman Mahitala Unpar pun berhasil mendaki tiga puncak lainnya yang tak bernama. Kini, satu puncak lagi yang belum tersentuh akan mereka daki. Rencananya mereka akan beri nama puncak terakhir ini puncak Unpar atau Universitas Parahyangan.

Menurut Farli, ketiga puncak tak bernama yang telah berhasil tim ekspedisi daki diberi nama puncak Merah Putih, puncak Garuda, puncak Mahitala. Lokasi ketiga puncak tersebut berada dekat dengan lembah Idenburg yang menjadi basecamp tim ekspedisi.

Pada Jumat pagi, 30 Januari, tim Engea-1 yang terdiri dari Atan, Dion, Reyner akan menuju puncak Merah Putih melalui jalur pegunungan Alice Ridge. Tim Engea-2 yang terdiri dari Fran, Yoga dan Rangga menuju puncak Garuda melalui jalur patahan yang mereka temukan di danau Idenberg.

Sedangkan sisanya tinggal di basecamp, lembah Idenburg, untuk melakukan komunikasi dengan Tim Engea-1, tim Engea-2 dan Mario di Tembagapura.

Menurut Farli, Tim Engea-2 berhasil mencapai puncak Garuda pada pukul 10.25 WIT, sedangkan Tim Engea-1 berhasil mencapai puncak merah putih pada pukul 10.30 WIT. Perbedaan yang hanya 5 menit itu, dikarenakan posisi kedua puncak yang saling berdekatan.

Kemudian dua sehari setelahnya, pada 1 Februari, tim eskpedisi berangkat menuju puncak Mahitala. Perjalanan menuju puncak Mahitala memakan waktu 3 hari. Tim pendaki tiba di puncak Mahitala sekitar pukul 12.51 WIT, 4 Februari. Tim berhasil mencapai puncak saat cuaca sedang buruk. "Saat itu cuaca sedang turun hujan disertai angin kencang dan kabut turun dengan tebal," ujar Farli saat ditemui di Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, belum lama ini.

Puncak terakhir yang menjadi target tim ekspedisi adalah puncak Unpar. Menurut Farli, tim ekspedisi saat ini tengah persiapan untuk mendaki puncak Mahitala "Info terakhir, tim sekarang baru mau mulai beroperasi," ujar Farli saat dihubungi detikbandung, Kamis (5/2/2009).
(ern/ern)

link : http://bandung.detik.com/read/2009/02/05/111458/1079894/683/mahitala-unpar-berhasil-daki-tiga-puncak-tak-bernama

Ekspedisi Sudirman di Kompas.com

BANDUNG, SENIN - Tim Ekspedisi Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Mahitala Universitas Katolik Parahyangan berhasil mencapai salah satu puncak Gunung Idenburg di Pegunungan Sudirman, Papua.

Dilansir dari situs resmi Unpar, salah satu tim, yaitu Tim Engea-1, telah meraih Puncak Idenburg (4.626 meter di atas permukaan laut) pada 30 Januari 2009. Puncak itu kemudian dinamai Puncak Merah Putih .

Saat ini, tim ekspedisi juga dalam perjalanan untuk menaklukkan puncak lainnya. Gunung Idenburg adalah salah satu puncak di Pegunungan Sudirman, Papua, yang selama berpuluh-puluh tahun gagal ditaklukkan pendaki Indonesia.

Selama ekspedisi, mereka akan mendokumentasikan keanekaragaman flora dan fauna di tempat itu, termasuk suku-suku pedalamannya.

link : http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/02/1847522/mahitala.unpar.capai.puncak.idenburg