06 October 2006

Wandering Season Tana Toraja 1990

Kegiatan Wandering Season ke Tana Toraja th 1990 rasanya udah lama banget... Bongkar-bongkar kardus... Eh nemu juga laporan perjalanannya... Bisa berbagi cerita nih.

Kami berlima masih anggota muda; gue & George (ADB) dan 3 orang CPMK Rudy Handojo, Christian Kok, dan Levis; ditambah Milug (AHK) sebagai pembimbing. Tana Toraja disasar sebagai target berdasarkan info foto dari teman manjat. Kami belum tahu apa nama tebingnya, di mana letak tepatnya, dan informasi lainnya. Lalu dengan korespondensi dengan pihak-pihak terkait di Tana Toraja dan Ujung Pandang, kami bisa mendapat gambaran tetang sasaran ekspedisi walau masih sangat kasar. Yang kami tahu waktu itu tebing yang disasar tingginya 100m – 200m. Akomodasipun bisa kami dapat melalui hubungan dengan teman-teman satu almamater yang berasal dari Ujung Pandang dan Pastoran Makale melalui rekomendasi dari Keuskupan Agung Bandung.

Persiapan di Bandung bersamaan dengan rekan-rekan lain yang juga akan berangkat ekspedisi dan wandering season; Agus CPMK dengan tim divingnya ke Panaitan, Royke & Buwah dengan tim Ekspedisi ORAD Bahau Kayan (koreksi nih Len, timmu itu berangkat ekspedisi, bukan wandering season), Tino dengan tim Cavingnya ke Sumba. Sering kita latihan fisik bareng, bedah buku bareng, belajar photography, bouldering dan Single Rope Technique di belakang FISIP…..wah gue jadi kangen nih ama suasana kayak dulu….berasa kompak banget… jualan Dunkin Donuts di GSG tiap ada acara kampus secara bergilir, jualan foto-foto yang direproduksi, kumpulin koran dan baju bekas, sampe yang cukup serius; cari sponsor ke perusahaan-perusahaan. Kalo gak salah ingat waktu itu tim kami mendapat sokongan dana Rp500.000,- dari Coca Cola, dan tim Caving dari Gudang Garam dengan jumlah yang sama…sisanya dari kocek masing-masing dan sumbangan dari DP.

Berangkat via Surabaya bersama dengan tim ORAD, waktu masukin barang barang ke MV Tidar, perahu karet Mahitala 1 (gue pangling nih, Mahitala 1 atau Mahitala 2 yaa?) begitu menyita tempat…gue ingat di Bandung si Royke sempat keqi waktu Mahitala 1 ini disebut “perahu Nabi Nuh” oleh gangnya Jerry FISIP alm…hehehe saking guedeeenyaaa!!!...gak kebayang waktu itu bisa punya AVON. Momen seperti ini terasa banget menambah rasa kekompakan kita. Tim ORAD waktu itu disertai Bowo sebagai ketua DP dan Didong karena statusnya bukan lagi wandering season, melainkan ekspedisi. Mereka akan disambut oleh Gubernur dan jajaran Pemda yang terkait. Cuplikan dari Ekspedisi Bahau Kayan ini dijadikan VCD untuk promosi pariwisata Kal Tim dan kalo gak salah pernah dikirim Lenny ke DP. Mungkin ada baiknya kalo VCD ini diperbanyak dulu karena takutnya nanti rusak atau hilang.

Setiba di Makale kami melakukan eksplorasi mendata daerah-daerah yang berpotensi untuk dijadikan ajang ekspedisi. Tana Toraja memang luar biasa alamnya! Rasanya semua kegiatan alam bebas ada wadahnya di sini, ditambah lagi dengan kebudayaannya yang unik membuat Kabupaten ini menjadi penyumbang PAD dari pariwisata yang terbesar untuk Sul Sel. Nah…waktu akan mengurus perijinan ke Pemda setempat, ternyata surat perijinan dari Bandung yang sudah disiapkan ketinggalan!!... butuh waktu 5 hari sampai akhirnya semua surat-surat aslinya diterima dan perijinan beres semua. Thanks untuk Samsu, Natal dan Budong (Budi ha ha ) yang dibuat repot soal ini. Bukit Tinoring dipilih sebagai ajang wandering season kami, berdiri tegak sepanjang kurang lebih 2 km dan puncak tebing tertinggi sekitar 200 meter dari total 250-an meter. Masih banyak kubur batu di sepanjang tebing ini dan menurut penduduk belum pernah ada yang memanjatnya hingga ke puncak. Dari segi persiapan fisik dan teknik gue merasa tim cukup siap tetapi ada satu yang gue belajar dari wandering season ini, yaitu masalah mental. Terlepas dari gangguan soal surat ijin yang ketinggalan, rasanya saat itu ternyata kami belum siap secara mental menghadapi medan sebenarnya. Tingkat kesulitan untuk jalur yang dipilih ternyata lebih tinggi dari latihan-latihan yang kami lakoni di tebing-tebing Citatah. Jadi akhirnya kami berbelok ke jalur yang lebih mudah dan itupun tidak bisa membuka jalur hingga tuntas ke puncak karena waktu perijinan yang sudah habis. Total hanya 5 hari di lapangan, waktu habis saat menunggu surat ijin dari Bandung.

Pulang ke Bandung, sidang wandering season sudah menunggu… Walau sempat dibantai oleh forum, akhirnya kami semua dinyatakan lulus dan berhak mendapat torniket dan NRP sebagai anggota biasa. Waktu sidang ada 1 pertanyaan dari Lita si Mimi Hitam yang sampai sekarang gue ingat terus…”Kalo ada kesempatan mengulang ekspedisi ke Tinoring apakah kalian bersedia dan yakin bisa berhasil?”…kami jawab ya. Kesempatan itu datang di tahun 1993 sewaktu Ekspedisi Celebes, sayang cuma gue yang ngerasain dengan team yang berbeda; George, Rudy, Levis, Christian udah keburu lulus...hehehe...kata orang: “udah susah-susah masuk Unpar koq buru-buru keluar…..apalagi udah masuk Mahitala”….hehehe… no offense man….piiizzzz ;)))


Penulis sebagai pembimbing pada Ekspedisi Celebes'93 Mahitala Unpar


Gue merasa mendapat banyak pelajaran berharga dari sistem pendidikan melalui ajang wandering season, terlepas apakah wandering season ini berhasil secara teknis atau tidak, hasil foto yang bagus atau jelek, laporan dan sidang yang sempurna atau bahkan amburadul. Di sini gue belajar menerapkan prinsip-prinsip dasar management – POAC- yang pada waktu itu gue pelajari di bangku kuliah hanya untuk lulus doang tanpa ngebayangin gimana penerapan sebenarnya. Terima kasih Mahitala!!!....


Vivat Mahitala!!
Adrianus Soetopo
M 90342 ADB

1 Comments:

At June 11, 2013 5:09 PM, Anonymous Anonymous said...

you are truly a just right webmaster. The web
site loading pace is incredible. It seems that
you are doing any distinctive trick. Also,
The contents are masterpiece. you've done a great task in this subject!

Also visit my web page cellulite treatment reviews

 

Post a Comment

<< Home